Pengalaman stase di Sardjito dan Jejaring yang recommended (1)

Kali ini saya akan menulis tentang pengalaman koas, serta tempat yang direkomendasikan (pastinya menurut saya) untuk menjalani kehidupan perkoasan hahaha. Pastinya cuma sedikit sih yang bisa milih, biasanya langsung ditempatkan ke RS tersebut.

1. Stase Saraf

Perjalanan ini dimulai pada tanggal 25 Juni 2012, kira-kira 1 1/2 tahun yang lalu. Ada grup R.12.1, empat belas lulusan segar dari FK UGM yang mendapat predikat baru, yaitu “dek koas” setelah menyeberang ke RSUP Dr Sardjito. Lumayan sih sebenarnya mendapatkan stase pertama stase saraf. Stase ini merupakan stase kecil yang lumayan seperti stase besar, yaitu adanya jaga malam. Pengalaman menarik ketika jaga malam ini adalah ketika saya dan Rizal Triyo gantian semalaman bagging  pasien yang didiagnosis gagal nafas akibat Myasthenia Gravis. Kebetulan saat itu ICUnya sedang penuh sehingga kami harus berjibaku #tsaaaaah. Tangan dan jari ini sampe mati rasa di akhir jaga hahaha.

Stase ini merupakan stase yang sistem pendidikannya salah satu yang terbaik menurut saya. Ada residen bangsal pembimbing, dan ada juga Residen pembimbing. Staf-staf Sardjitonya pun baik-baik, lumayan menstimulasi untuk belajar Neurologi. Oh iya, Rizal mendapatkan gelar “Ki Kusumo” di stase ini. Seolah-olah memiliki Indera ke 6.

Luar kota rekomendasi: Klaten, sebenarnya stase klaten adalah stase liburan, kalau ingin belajar lebih banyak bisa ke Banyumas.

Image

2. Obstetri dan Ginekologi

Stase ini merupakan stase yang cukup melelahkan, terutama ketika jaga malam untuk memonitor pasien. Di Sardjito, kami belajar tentang teori dan melihat caranya persalinan secara langsung yang nantinya akan diaplikasikan ke Rumah Sakit Jejaring. Dosen Pembimbing klinik saya saat itu Kepala Bagian Obsgyn Sardjito. Beliau sering mengajarkan tentang kehidupan, hehe, thanks doc!

Luar kota rekomendasi: Banjarnegara. Obsgyn banjar adalah surganya jejaring obsgyn, yang memadukan antara skill, liburan, dan keramahan kota. Menurut saya ini adalah jejaring terbaik. Dokter spesialis Obsgynnya baik, lucu, dan lembut, dr Haryata, dan dr Susanto. Sistem jaganya per 4 hari dan kami mendapatkan libur setelah jaga semalaman. Di sini kami mendapatkan kasus yang bermacam-macam dan partusnya pun banyak (presbo, vakum). Es Duriannya pun enak, yang ada di depan rumah konsulen bedah. Simply the best!

Image

3. Forensik

Stase ini adalah stase yang menurut saya lumayan kurang menarik, kami menjadi tahanan kota selama sebulan. Namun, di sinilah saya bisa belajar tentang dekatnya kehidupan dan kematian. Secara total, kami mengotopsi 14 kasus dalam satu bulan. Cukup melelahkan, mengingat kami harus menjalani bimbingan koas, refleksi, DOPS, serta tutorial. Yang mengesankan justu ketika ujian, saya, Dila, dan Chong diuji secara komprehensif oleh dr Lipur, Sp.F. Walaupun kami tidak siap secara materi, alhamdulillah kami berhasil lulus dengan memuaskan.

Image

4. Ilmu Kesehatan Jiwa

Psikiatri adalah ilmu yang menarik menurut saya, karena kita bisa belajar tentang kejiwaan seseorang. Dosen pembimbing klinik ketika itu adalah dr Budi Pratiti Sp.KJ. Jaga malam di psikiatri cukup menyenangkan, karena ruang yang nyaman, berAC serta wifi. Terima kasih pada Rima Mustafa yang telah mau ke Banyumas menggantikan saya :). 

Stase luar kota rekomendasi: Grhasia karena dekat, Banyumas karena liburan dan nilai terbaik, Magelang karena belajar sungguh-sungguh dan kasusnya banyak. Saya dapet di Grhasia dengan DPK dr. Kus. Beliau ini menurut saya adalah dokter jiwa yang sangat telaten dan seorang problem solver. Untuk psikoterapi, minimal beliau melakukannya dalam 20 menit, sehingga pasien bebas bercerita. 

Pasien Jiwa kalau sudah mendekati kesembuhan biasanya merupakan teman ngobrol yang menyenangkan, mereka juga lucu lucu. Tiba-tiba ada seorang pasien jiwa berhenti di depan saya sambil senyum2. “Dok, saya minta tandatangan dok”, kata dia. Wah, kayak artis saja dimintain tanda tangan. “Dokter mirip Budi Doremi lho dok”. OMG! !*#^@*

5. Ilmu Kesehatan Anak

Memasuki tahun baru 2013, kami menyambut stase baru, yaitu stase anak. Stase ini merupakan stase yang sangat melelahkan secara fisik. Ketika jaga dengan residen anak, saya sering merasa iba, jaga sambil terkantuk-kantuk dengan stres memikirkan kondisi pasien, apalagi kondisi kesehatan anak merupakan kondisi yang volatile. Seperti biasa, di Sardjito kami belajar teori dan praktik kedokteran yang lege artis

Luar kota rekomendasi: Muntilan dong. Ketika pertama kali dikabarkan mendapatkan luar kota Muntilan, saya merasa seperti disambar oleh gledek deh, suer. Rumor sebelumnya menyatakan bahwa konsulen di sana sangat killer, sampai2 beberapa koas cewek menangis di sana. Ternyata, Muntilan merupakan tempat yang enak untuk belajar, hawanya dingin, pasiennya tidak terlalu banyak, pas lah untuk dokter umum yang tidak tertarik untuk melanjutkan pediatri. Dan yan terbaik adalah, jengjengjengjeng, konsulennya. dr Juliani Sp.A. Beliau ini benar-benar seorang guru yang sayang pada muridnya. Kami di sini belajar guideline terbaru, setiap hari diskusi dari jam 10-15. Beliau menstimulasi otak untuk berpikir dan menggunakan prior knowledge S1. quote beliau yang paling saya ingat:

nak, kalian ini compos mentis gak sih ketika s1?

Bersyukur banget bisa merasakan stase anak muntilan. Satu hal yang pasti, tidak semua rumor yang kalian dengar itu benar jika belum pernah merasakan sendiri.

Image

6. Anestesi dan Reanimasi

Stase ini mengajarkan tentang kegawatdaruratan dan pembiusan, stase kecil yang lumayan melelahkan akibat adanya jaga malam.

Luar kota rekomendasi: Cilacap. Konsulen di sini cukup unik, tapi sangat pintar dan cekatan. Beliau cukup akrab dengan koas. Anestesi cilacap lumayan santai sih, waktu luang dapat digunakan untuk jalan-jalan di Cilacap. Sayangnya makanan di sini mahal-mahal, setara lah dengan di Jakarta. Klaten katanya juga lumayan enak untuk belajar anestesi

Leave a comment